1. Puisi tentang ekonomi
STOP
Jangan ajari aku tentang diskusi haga
Minyak,solar,sembako,emas,berlian ,atau apapun
Juga berbagai bencana di negeri ini
Korupsi,kolusi,nepotisme
Demo atau yang lainya
Tidak
Aku tidak mau
Biarkan aku belajar dari hidupku dan sakitku
Biarkan aku membayar tunai
Semahal ucap bibirmu yang dituang ke dalam realita
Kumau kau akariku ilmu filsafat
Agar aku bisa bom dan menyantet para penghianat negeri ini
Serta para cercurut berdasi yang selalu gerogoti nasi RAKYAT
Di tong-tong sampah
Atau wakil rakyat yang semakin menjadi penyebar penyakit
2. Puisi tentang kehidupan luar
Anak Jalanan
Selembar tikar tipis
Sepotong kursi tipis
Ratusan anak jalanan terlelap
Tengah malam
Dalam kelam
Seorang bocah terbangun
Mencari sebutir mutiara yang jatuh dari bulan
Atau secuil mimpi yang hampir terpegang
Wahai engkau anak jalanan
Hidupmu sangat sengsara
Nasibmu sangat malang
Selalu dihina banyak orang
Kau bagai bunga di tepi jalan
yang selalu diabaikan oleh banyak orang
3. Puisi tentang persahabatan
Sahabat Tuk Selamanya
Gunung yang tinggi kan kudaki
Sugai yang luas kan ku sebrangi
Bahkan,Hutan belantara pun akan kulalui
Semua itu kan kulakukan demi mencarimu
Wahai Sahabat sejati
Sahabat
Kau bagaikan Mentari
Yang takkan pernah lelah
Menghangatkan Jiwa dan Ragaku
Dikala daku sedih
Kau selalu datang dengan senyum hiburmu
Dika daku susah
Kau bagai Lentera yang menerangi mhatiku
Dan dikala daku sakit
Engkau adalah dokter terbaik untukku
Wahai Sahabat sejatiku
Aku takkan bisa hidup Tanpamu
Hidup tanpamu laksana dibakar Api yang membara
Wahai Sahabatku
Ku akan selalu di Hatimu
Menemanimu
Dan terus menemanimu
Kita akan selalu bersama
Menjaga tali Persaudaraan kita
Walaupun sampai akhir hayat